1.
Pengantar Jaringan Nirkabel
a.
Definisi Jaringan Nirkabel
Jaringan Wireless (Nirkabel) adalah
teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel.
Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi
infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada
komputer dan ponsel)dengan frekuensi tertentu.
b.
Sejarah Jaringan Nirkabel
Tahun 1894 fisikawan Jerman Heinrich
Rudolf, menemukan gelombang radio yang digunakan untuk komunikasi. Seorang
penemu Italia bernama Marchese Guglielmo Marconi kemudian memperluas radius
gelombang radio untuk dua mil untuk mengirim data. Tahun 1899 Marconi bisa mengirim
sinyal 9 mil di Selat Bristol. Dia akhirnya memperluas radius 31 mil melintasi
Selat Inggris ke Prancis. Tahun 1901 bidang komunikasi sangat besar. Marconi
bisa mengirim sinyal ke seluruh Atlantik.
Perang Dunia Kedua menjadi batu
loncatan besar untuk gelombang radio. Amerika Serikat adalah menggunakan
gelombang radio pihak pertama untuk transmisi data selama perang. Pada tahun
1971 sekelompok peneliti bawah kepemimpinan Norman Abramson, University of
Hawaii menciptakan "packet-switched" jaringan radio yang disebut
"Alohanet." Alohanet adalah jaringan area pertama nirkabel lokal,
atau dikenal sebagai WiFi. Alohanet WLAN terdiri dari tujuh komputer yang
berkomunikasi satu sama lain.
Pada tahun1990 kelompok kerja dibentuk untuk komunikasi standar
nirkabel 802.11. Pada tahun 1997, IEEE 802.11 telah diterima sebagai format
komunikasi data standar untuk jaringan area lokal nirkabel. Teknologi ini terus
berkembang saat ini.
c.
Keuntungan dan Kerugian Jaringan Nirkabel
Keuntungan Jaringan Nirkabel :
·
Mobilitas
Jaringan nirkabel atau wireless menyediakan akses secara real time kepada
pengguna LAN di mana saja selama berada dalam batas aksesnya.
·
Kecepatan instalasi
Proses instalasi jaringan ini relatif lebih cepat dan mudah karena tidak
membutuhkan kabel yang harus dipasang sebagai penghubung.
·
Fleksibilitas tempat
Jaringan nirkabel sangat fleksibel terhadap tempat, berbeda dengan
jaringan kabel yang tidak mungkin dipasang tanpa adanya kabel.
·
Biaya pemeliharaan dan pemindahan lebih murah
Jika terjadi perpindahan tempat, anggaran biaya dapat ditekan walaupun
investasi awal pada jaringan nirkabel ini lebih besar biayanya daripada
jaringan kabel. Biaya instalasi dapat diperkecil karena tidak membutuhkan kabel
dan biaya pemeliharaannya pun lebih murah.
·
Kemampuan jangkauan
Konfigurasi jaringan dapat diubah dari jaringan peer to peer untuk jumlah
penggunan yang sedikit menjadi jaringan infrastruktur atau yang lebih banyak
lagi. Bahkan, jaringan ini, bisa mencapai ribuan pengguna yang dapat menjelajah
dengan jangkauan sangat luas.
Kerugian Jaringan Nirkabel :
·
Transmisi data hanya 1-2 Mbps, yang jumlahnya
jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan jaringan yang memakai kabel.
·
Transmisi data dari komputer berbeda dapat
saling mengganggu.
·
Biaya peralatan yang mahal.
·
Adanya delay yang besar.
·
Adanya masalah perambatan radio, seperti
terhalang, terpantul, dan banyak sumber interferensi.
·
Kapasitas jaringan memiliki keterbatasan yang
disebabkan spektrumnya tidak besar (pita frekuensinya tidak dapat diperlebar)
·
Keamanan data atau kerahasiaan data kurang
terjamin.
·
Sinyalnya putus-putus (intermittence) yang
disebabkan oleh adanya benda yang menghalangi sinyal.
d.
Contoh-contoh Implementasi
·
Infrared (IR), radiasi elektromagnetik dari
panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari
radiasi gelombang radio.
·
Wireless wide area network (bluetooth),
spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks
atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan
tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan.
·
Radio Frequency (RF), menunjuk ke spektrum
elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh
pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena.
·
Wireless personal area network, umumnya memiliki
jarak komunikasi maksimal 10m saja, lebih pendek dibandingkan dengan Wireless
Local Area Network (WLAN).
·
Wireless LAN (802.11), suatu jaringan nirkabel
yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan
akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang
tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a).
Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi
IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
2.
Fisika Radio
a.
Gelombang Radio
Gelombang radio merupakan bentuk tak terlihat dari radiasi
elektromagnetik (EMR) yang memiliki variasi panjang gelombang dari sekitar 0,04
inci (satu milimeter) sampai lebih dari 62.000 mil (100.000 km) dan dengan frekuensi
di bawah 300 GHz, membuatnya menjadi salah satu rentang terluas dalam spektrum
elektromagnetik.
b.
Sifat-sifat fisiknya
·
Perambatannya tidak memerlukan medium sehingga
dapat merambat diruang hampa.
·
Dapat mengalami polarisasi karena gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang transversal.
·
Diudara atau ruang hampa, kecepatannya sama
dengan kecepatan cahaya.
·
Arah perambatannya tidak dipengaruhi medan
listrik dan medan magnet dan gelombang elektromagnetik tidak bermuatan listrik.
·
Dapat mengalami pemantulan, pembiasan,
interferensi dan difraksi.
3.
Antena dan Saluran Transmisi
antena adalah
transformator/struktur transmisi antara gelombang terbimbing (saluran
transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya. Antena adalah salah
satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio, TV, radar, dan
semua alat komunikasi nirkabel lainnya. Sebuah antena adalah bagian vital dari
suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke
udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran dan
frekuensi dan gain. Panjang antena secara efektif adalah panjang gelombang
frekuensi radio yang dipancarkannya. Antena dipol setengah gelombang adalah
sangat populer karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara
efektif.
Saluran transmisi antara Tx - Rx
dapat berbentuk fisik atau non fisik (vakum, ruang bebas). Pada komunikasi
radio gelombang EM dilepaskan ke ruang bebas oleh antena. Ruang bebas
dapat berisi atmosfir bumi dan terhadap gelombang elektromagnetik terjadi
:
·
pembiasan/pembelokan
·
pantulan, pembelokan dengan sudut datang = sudut
pantul
·
hamburan atau penyebaran ke mana-mana
Tx : menghasilkan
daya RF → saluran transmisi → antena → dipancarkan ke segala arah
Rx : mengambil
sebagian kecil daya gelombang elektromagnetik dari pemancar yang ada di
ruang bebas
melalui antena → saluran transmisi → Rx diproses.
Penerimaan daya
oleh antena sekitar 10-8 watt merupakan daya yang besar & mudah diproses.
Efisiensi transfer
daya hampir sama dengan nol.
Efisiensi
komunikasi → informasi yang diterima kalau replika diterima sempurna sepanjang
Kualitas
penerimaan informasi : S/N (analog) atau BER : Bit Error Rate (digital).
4.
Pemodelan Propagasi
Propagasi gelombang radio adalah
proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal
dengan media non-kawat memerlukan antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke
udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan
merambat melalui udara bebas menuju antenna penerima dengan mengalami peredaman
sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di antenna penerima, energy
sinyal sudah sangat lemah.
Gelombang (em) dalam perambatannya
menuju antenna penerima dapat melalui berbagai macam lintasan. Jenis lintasan
yang diambil tergantung dari frekuensi sinyal, kondisi atmosfir dan waktu
transmisi. Ada 3 jenis lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui
permukaan tanah (gelombang tanah), melalui pantulan dari lapisan ionosfir di
langit (gelombang langit), dan perambatan langsung dari antenna pemancar ke
antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang langsung).
·
Propagasi
Gelombang Tanah
Gelombang tanah merambat dekat
permukaan tanah dan mengikuti lengkungan bumi, sehingga dapat menempuh jarak
melampaui horizon. Perambatan melalui lintasan ini sangat kuat pada daerah
frekuensi 30 kHz – 3 MHz. Di atas frekuensi tersebut permukaan bumi akan
meredam sinyal radio, karena benda-benda di bumi menjadi satu ukuran dengan
panjang gelombang sinyal. Sinyal dari pemancar AM utamanya merambat melalui
lintasan ini.
·
Propagasi
Gelombang Langit
Gelombang langit diradiasikan oleh
antenna ke lapisan ionosfir yang terletak di atmosfir bagian atas dan
dibelokkan kembali ke bumi. Ada beberapa lapisan ionosfir yakni lapisan D , E,
F1 dan F2, dimana keberadaannya di langit berubah-ubah menurut waktu, dan
sangat mempengaruhi perambatan sinyal. Lapisan D dan E adalah lapisan yang
paling jauh dari matahari sehingga kadar ionisasinya rendah. Lapisan ini hanya
ada pada siang hari, dan cenderung menyerap sinyal pada daerah frekuensi 300
kHz – 3 MHz. Lapisan F terdiri dari lapisan F1 dan F2, mempunyai kadar ionisasi
yang paling tinggi karena dekat dengan matahari, sehingga ada pada baik pada
siang maupun malam hari. Lapisan ini yang paling mempengaruhi sinyal radio,
dimana pada daerah frekuensi 3 – 30 MHz, sinyal yang sampai ke lapisan ini pada
sudut tertentu, akan dibelokkan kembali ke bumi, ke tempat yang sangat jauh
dari antenna pemancarnya dengan redaman yang kecil, sehingga sangat bermanfaat
untuk transmisi sinyal. Sinyal yang sampai ke lapisan tersebut pada sudut yang besar
terhadap bumi, akan dilewatkan ke ruang angkasa.
·
Propagasi
Gelombang Langsung
Pada propagasi ini, sinyal yang
dipancarkan oleh antenna pemancar langsung diterima oleh antenna penerima tanpa
mengalami pantulan, disebut Line Of Sight (LOS). Karena perambatannya harus
secara langsung, maka di lokasi- lokasi yang antenna penerimanya terhalang,
tidak akan menerima sinyal (blocked spot). Jarak transmisi yang dapat dijangkau
pada propagasi LOS relative pendek dan dibatasi oleh tinggi antenna pemancar
dan penerimanya, direpresentasikan melalui rumus d = 4 sqrt(ht) + 4 sqrt(hr)
Dimana, d : jarak antenna pemancar dan penerima (km), ht : tinggi antenna
pemancar (m), hr : tinggi antenna penerima (m). Komunikasi LOS paling banyak
digunakan pada transmisi sinyal radio di atas 30 MHz yakni pada daerah VHF,
UHF, dan microwave. Pemancar FM dan TV, menggunakan propagasi ini. Untuk
mengatasi jarak jangkau yang pendek, digunakan repeater, yang terdiri dari
receiver dengan sensitivitas tinggi, transmitter dengan daya tinggi, dan
antenna yang diletakkan di lokasi yang tinggi.
5.
Jaringan Lokal Nirkabel/WLAN (802.11)
a.
Topologi Jaringan Nirkabel (P2P, P2MP, MP2MP)
·
Point to Point
Digunakan ketika ada dua titik kepentingan dimana satu titik pengirim dan
satu titik sebagai penerima. Digunakan sebagai media transportasi dari
sumberdata.
·
Point to Multipoint
Dapat diartikan sama dengan distribusi. Satu base station dapat melayani
ratusan pelanggan yang berbeda-beda
·
Multipoint to Multipoint
Topologi Multi Point adalah topologi jaringan fisik yang terbentuk antara
beberapa mesin atau komputer dalam satu jaringan. yang dimaksud
beberapa adalah lebih dari dua
mesin/ komputer. Tetapi dalam mengkoneksikkan atau menghubungkkan antar
komputer, tetap dikonversikkan menjadi dua mesin / kompuer yaitu client dan
server.
b.
Nirkabel 802.11x
·
802.11 → Standar dasar WLAN →
mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
·
802.11a → Standar High Speed WLAN
5GHz band → transfer data up to 54 Mbps
·
802.11b → Standar WLAN untuk 2.4GHz
→ transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
·
802.11e → Perbaikan dari QoS
(Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN
·
802.11f → Mendefinisikan komunikasi
inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLAN
·
802.11g → Menetapkan teknik modulasi
tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
·
802.11h → Mendefinisikan pengaturan
spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
·
802.11i → Menyediakan keamanan yang
lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol
autentifikasi dan enkripsi
·
802.11j → Penambahan pengalamatan
pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang
·
802.11n → menambahkan Multiple-Input
Multiple-Output (MIMO) dan 40 MHz saluran ke layer fisik, dan frame agregasi ke
MAC layer
·
802.11r → dikembangkan sehingga
dapat menggunakan sinyal infra-merah
c.
Peralatan Jaringan Lokal Nirkabel
·
Access Point
Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang
bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel
para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat
anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal
juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan
sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
·
Antena Omni
Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan
antena omni eksternal, meski ketika anda membeli access point sudah dilengkapi
antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk
memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang
rata-rata berkekuatan 15dB. Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360
derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.
·
Kabel Pigtail/Kabel Jumper
Kabel Pigtail atau kabel jumper diperlukan untuk menghubungkan antara
antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang
diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal(loss
dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan
dengan konektor yang melekat pada access point anda.
·
POE (Power Over Ethernet)
Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan” access
point maka anda memerlukan alat “POE” ini yang fungsinya mengalirkan listrik
melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak
perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan
hemat.
·
Kabel UTP/STP
Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan,
kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan
jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke
komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang
berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan
melalui POE.
6.
Implementasi Jaringan Lokal Nirkabel 802.11
a.
Rencana anggaran biaya
b.
Informasi/spesifikasi perangkat : access point,
router,LAN kabel, switch, access point controller
c.
Penempatan, chanel, SSID, security
d.
Kebijakan